The Reality of Idea Execution

Sumpah, saya ga bohong! Ternyata apa yang dikatakan orang-orang terdahulu mengenai “Kenyataan tidak seindah mimpi (baca: IDE)” betul adanya.

Memang saya bukan seorang profesional dalam mengeksekusi sebuah IDE. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah mengenai sejauh mana saya belajar dan mempersiapkan IDE tersebut. IDE ga semulus EKSEKUSINYA!!

Seringkali kita merasa bangga mengenai IDE KEREN yang kita miliki, merasa ga sabar ingin cepat-cepat membagikan kepada orang lain. Ya, memang wajar dan ga salah sih, tapi kita perlu lihat lagi lebih dalam dan bertanya kepada diri sendiri “Apakah IDE KEREN itu sudah dalam PERSIAPAN YANG REALISTIS?”. Hey c’mon, sesuatu hal yang besar dimulai dari suatu hal yang kecil. 

Membangun sebuah IDE secara “Out of the box” memang boleh, tapi untuk keluar dari box itu kita harus pelan-pelan merangkak, berjalan atau bahkan berlari dari dalam box itu sendiri “Inside the box”. Apa artinya? Secara harafiah, IDE boleh di luar batasannya tapi ketika mengeksekusi IDE tersebut jangan lupa memandang realita di sekitar. Sumber daya apa yang bisa dimanfaatkan? Sejauh apa kemampuan diri saya? Adakah eksekutor yang lebih kompeten dari saya? Bisakah saya merekrut dia? Siapa yang punya pengalaman lebih dalam lingkup IDE ini? 

Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum menjadi seorang Arsitek IDE:

1. Urutkan tahap eksekusi dari yang paling memungkinkan.

Setiap IDE butuh perancangan yang tepat. Ambil note book, kertas atau ballpointmu catat hal-hal yang berhubungan dengan IDEmu. Susunlah semuanya menjadi suatu tahap eksekusi dari yang paling memungkinkan sampai yang tersulit.

2. Bentuklah TEAM AVENGERMU.

Jangan jadi seorang IRONMAN, THOR, HULK atau SPIDERMAN. Tapi, jadilah seorang Nick Fury dan bentuklah sebuah Team Avengermu sendiri. Tidak perlu langsung mengumpulkan semua anggota teammu, tapi lagi-lagi mulailah dengan bertahap, biarkan IRONMANmu bergabung terlebih dulu sambil perlahan-lahan kamu mencari potensi anggota lainnya.

3. Buatlah Skenario Ke-2.

Ingat! IDE terkadang tak seindah kenyataannya. Namun, setidaknya kita sudah mempersiapkan Skenario Ke-2 jika rencana pertama kita tidak berhasil. Dan yang paling penting adalah…..

4. Tetap FOKUS pada OBJEKTIF IDE.

Meskipun pada eksekusinya akan terjadi banyak pergolakan dan perubahan rencana, yang perlu jadi patokan hanyalah “Apakah rencana ini masih pada jalur yang benar?”.

Konklusinya, kita boleh punya IDE KEREN BIN AJAIB tetapi libatkan juga REALITAS DI DALAMNYA. Jangan kapok! Terus coba coba dan coba! Sesuatu yang LUAR BIASA itu penuh tantangan, so jadilah LUAR BIASA dan HADAPILAH REALITA IDE!

Best Regards,

Ryan Angkawijaya 

Creative Visioner

2 Comments Add yours

  1. EKA says:

    Artikel yang open minded, semoga bisa banyak belajar langsung dari mas Ryan Angkawijaya

    Like

    1. ryanangkawijaya says:

      Thank You Eka. Sukses selalu ya.

      Like

Leave a comment